Manfaat dan Hikmah Puasa Ramadhan serta Keutamaan Bulan Ramadhan

Manfaat dan Hikmah Puasa Ramadhan serta Keutamaan Bulan Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib umat islam. Puasa Ramadhan mempunyai banyak manfaat, banyak hikmah dan banyak keutamaan di dalam bulan puasa ramadhan.
Manfaat dan Hikmah Puasa Ramadhan serta Keutamaan Bulan Ramadhan

Manfaat dan Hikmah Puasa Ramadhan serta Keutamaan bulan ramadhan

1. Puasa ramadhan Melatih disiplin waktu
Karena didalam menjalanka ibadah puasa tidak boleh makan minum dari imsya sampai magrib. Selain itu ibadah puasa juga melatih diri bangun pagi.
2. Puasa ramadhan Melatih menahan nafsu
Ibadah puasa melatih diri kita menahan nafsu, baik nafsu makan minum atau pun nafsu lainnya
3. Puasa ramadhan meningkatkan Bersosial dan mempererat silahturahmi
Ibadah di bulan puasa akan membuat banyak orang rajin ke masdjid, sehingga yang biasanya jarang bersosial pada bulan puasa ini mereka bisa bersosial dengan tetangga dan memperat silahturahmi
4. Puasa ramadhan Melatih bersyukur
Karena kita akan menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa
5. Diampuni dosa-dosa kita
6. Puasa ramadhan membuat tubuh kita sehat
7. Puasa ramadhan melatih kesabaran

Ramadan menurut wikipedia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan
amadan (bahasa Arab:رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.

Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:
“bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…”
—(Al-Baqarah 2: 183)

Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.


Bagikan Artikel ini:
Facebook Twitter Blogger