Denny Indrayana mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM jadi Sopir di Melbourne Australia

Denny Indrayana mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Indonesia yang juga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek payment gateway di kementerian Hukum dan HAM Indonesia ini sekarang menjadi Sopir di Melbourne Australia. Untuk kasus hukum yang menjeratnya pun sampai saat ini masih menggantung. Itu juga yang mendasari Denny Indrayana tetap tinggal di Australia.

Denny Indrayana
(c) facebook.com/denny.indrayanapenuh

Dalam Akun Facebooknya denny.indrayanapenuh, Beliau memberikan konfirmasi terkait dirinya Sopir di Melbourne Australia yaitu seperti ini : Full Time Nyopir, Part Time nDosen. Karena kemarin jum’at salah satu tamu yg saya jemput di bandara Melbourne ternyata adalah jurnalis, maka jadilah berita di detikcom ini, “Mantan Wamen nyambi Nyopir”. Mungkin dianggap layak berita. Sebenarnya biasa aja, bukan semata butuh tambahan penghasilan, tetapi jadi sopir kan tidak masalah. Sebagaimana jadi dosen juga nggak soal. Tidak semua harus jd Gubernur Jakarta atau Presiden RI kan. Dulu waktu S3 di Melbourne, saya juga sambil mburuh di pasar. Yg penting happy, dan halal, bukan hasil korupsi! Melbourne, 220117

Denny Indrayana mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM jadi Sopir di Melbourne Australia

Siapa Denny Indrayana? Bagi yang belum tahu berikut Profil Denny Indrayana:

Denny Indrayana menurut wikipedia pada laman https://id.wikipedia.org/wiki/Denny_Indrayana adalah Denny Indrayana (lahir di Kotabaru, Kalimantan Selatan, 11 Desember 1972; umur 44 tahun) adalah seorang aktivis dan akademisi Indonesia yang sejak 19 Oktober 2011 diangkat menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Denny adalah Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada. Dia juga merupakan salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Sebelum jadi wakil mentri, pada September 2008 Denny menjadi Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis delapan buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, dan Don’t Kill KPK. Saat ini, sejak Mei 2016 hingga akhir Desember 2017, Denny menjadi Guru Besar Tamu pada Fakultas Hukum dan Fakultas Sospol di Universitas Melbourne, Australia.

Denny menyelesaikan studi sarjana hukumnya di UGM, sebelum melanjutkan program master dari Universitas Minnesotta, AS, dan program doktor dari Universitas Melbourne, Australia.


Bagikan Artikel ini:
Facebook Twitter Blogger